Antara Budaya Dan Aqidah
Jumat, 17 Desember 2010
|
Berita
|
Budaya merupakan warisan leluruh, yang patut kita lestarikan ungkapan ini mungkin sudah menjamur di masyarakat. Antara budaya dan aqidah sebuah tulisan yang saat ini mengambarkan apa yang saya alami sebuah konsep spritual yang masih harus di kaji ulang tentang pemahaman antara budaya dan aqidah. Saya tinggal dengan seorang keluarga muslim, saat saya kecil saya sudah di suguhkan dengan adat istiadat islam tidak terkecuali ritual-ritul yang masih berbau adat hindu. Setelah saya beranjak dewasa saya memahami islam dengan konsep berbeda dengan keluarga saya. Hal mungkin arus informasi mengenai islam lebih terbuka.
Perubahan memang akan selalu ada dalam setiap fase kehidupan namun melestarikan budaya pun tidak kalah penting ini adalah sebuah tuntutan hidup yang harus bisa menyeimbangi.
Sebuah tulisan sederhana yang di tulis oleh orang yang tidak memiliki latar pendidikan yang baik, dengan bahasa ala kadarnya dan jauh dari kata sempurna.
Sudah hampir 2 bulan sudah kakek meninggal, sebuah haru yang menyelimuti keluarga kami sekitar 2 bulan silam, kesedihan tidak nampak di raut wajah saya saja namun semua keluarga meluapkan kesedihannya, saat itu nyaris tidak ada senyum nampak muka kusam bercampur air mata tengah melanda keluarga kami
Tepat tanggal 8 oktober 2010 , di padi hari yang masih sunyi terdengar suara ketukan pintu yang hendak mengabarkan sesuatu, dengan mata yang masih terkatuk-katuk aku buka pintu rumahku seorang tetangga memberitahukan bahwa ayah dari ibu saya telah meninggal, akupun terkejut terlebih ibu dia menangis histeris sambil menelepon memberikan kabar haru ini kepada keluarga kami yang lainnya dengan penuh kesedihan tetap jam 02.00 dini hari aku dan ibuku segera pergi kekeluarga kami yang lainnya beruntung jarak rumah kami dengan keluarga yang lainnya hanya berjarak 2 Km hanya beberapa menit saja dengan kendaraan bermotor . Semua keluarga histeris kehenigan pagi itu pun serontak menjadi ramai dengan teriakan tangisan.
Tepat 3 hari semenjak beliau wafat , saya baru menyadari bahwa ada ritual yang menurut pemahaman saya saat ini terbilang aneh, ada sebuah makanan berupa susu,kue dll yang saat beliau masih hidup itu merupakan makanan kesukaanya, saya sendiri beranggapan bahwa ini sebuah penghormatan namun saya cukup banyak mendengar bahwa penghormatan kepada orang mati cukup dengan doa saja, seperti saya ketahui bahwa di alam barjah tidak ada hal yang dapat menggambarkan kehidupan seperti makan dan minum.
Dan inilah kaitan di atas tadi yang tidak bisa memberi asumsi yang kuat mengenai prihal di atas namun apa yang saya yakini ini belum bisa di katakan salah.
Inilah yang menjadi pro dan kontra yang terjadi ???
Apakah budaya semacam ini harus dilestarikan????
Tentunya anda sendiri memiliki konsep pikir yang berbeda silahkan berikan komentar anda pada kota yang telah di sediakan
0
Langganan:
Posting Komentar (Atom)