Seributawa News

SeributawaNews – Berita pembatasan lagu-lagu Indonesia di Malayasia menimbulkan kontoversi di berbagai kalangan, selain dari musisi Indonesia warga Malaysia sendiri memprotes pembatasan lagu-lagu asal Indonesia. Nadia salah satu penggemar lagu-lagu Indonesia mengatakan bahwa tindakan pembatasan lagu-lagu asal Indonesia itu salah kaprah, menurutnya jika ada pembatasan lagu-lagu asal Indonesia dia tidak akan kesulitan untuk mencari, di dapat mendownloand lagu-lagu asal Indonesia di internet tuturnya. Nadia menambahkan jika hal demikian ingin di lakukan terlebih dahulu harus di tingkatkan kualitas lagu-lagu Malaysia jika tidak maka lagu-lagu Malaysia akan kalah bersaing dengan lagu-lagu asing termasuk dari Indonesia.

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Direktur Program Suria FM, Menurutnya penggemar lagu-lagu asal Indonesia sangat besar jika radio-radio asal Malaysia hanya memutar 90 % lagu Malaysia dan 10 % lagu-lagu asing termasuk lagu asal Indonesia maka menurutnya hal ini akan membuat radio-radio di Malaysia menjadi sepi pendengar tentunya tidak akan ada iklan yang masuk ini akan berdampak besar bagi kelangsungan radio-radio Malaysia. Hal ini terjadi setelah ada rancangan undangan-undangan pembatasan lagu-lagu Indonesia yang di ajukan oleh Persatuan Musisi Karyawan Malaysia. 

Permintaan terhadap lagu Indonesia di Malaysia memang sangat besar, Industri Musik Malaysia mulai merosot sejak membanjirnya lagu-lagu Indonesia. Tercatat tahun 1996 penghasilan industry musik Malaysia mencapai 315 juta ringgit atau Rp. 945 Milyar namun pada tahun 2008 penghasilan industry musik Malaysia hanya mencapai 60 juta ringgit atau Rp. 180 milyar atau turun sekitar 80 %.